Warung di Desa Lamata dibakar massa |
SOPPENGTERKINI.COM,WAJO - Pasca peristiwa penganiyaan berujung kematian dan pembakaran di Desa Lamata, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat dini hari (7/12/2018) lalu. AMIWB mendesak menutup semua warung yang ada di Lamata dan Anabbanua.
Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) meminta Pemerintah Kabupaten Wajo turun tangan menertibkan warung yang disinyalir tempat prostitusi di kawasan Anabbanua Kecamatan Maniangpajo dan Lamata Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo.
"Terkait pertikaian yang terjadi di warung remang-remang yang terletak di Desa Lamata kecamatan Gilireng yang diduga motifnya karena faktor kecemburuan hingga menewaskan Baso Gendu, maka dari itu kami meminta agar kiranya warung remang-remang tersebut segera ditutup," kata Harianto Ardi.
Lanjut Presiden AMIWB itu mengatakan, penutupan warung remang-remang penting dilakukan sebelum memakan banyak korban, apalagi warung remang-remang tersebut sudah sangat jelas telah melanggar Perda, dan pascaperistiwa tersebut tak ada lagi alasan untuk tidak menutup warung-warung tersebut.
"Karena telah ada korban jiwa jadi pemerintah tak ada lagi alasan untuk tidak menutup sejumlah warung yang disinyalir ada praktik prostitusi didalamnya, dan ini sudah berulang kali kami suarakan baik di media dan Dewan," tegas Herianto Ardi.
Baca juga: Berawal Dari Asmara, Dua Warga Baku Tikam Hingga Bakar Cafe
Sementara Kapolsek Gilireng AKP Sutarno yang dihubungi mengaku sudah mengantongi identitas para pelaku penganiyaan yang berujung hilangnya nyawa orang lain yang memicu terjadinya pembakaran warung di kawasan Desa Lamata.
"Kita terus melakukan pencarian dan melacak jejak pelarian para terduga pelaku penganiyaan yang berujung hilangnya nyawa orang lain, identitas para pelaku juga sudah kami kantongi, doakan kami supaya segera menemukan pelaku," kata mantan Kapolsek Tempe itu.
Penulis: Risal
Editor: Abhy