AKSIOMA.MEDIA, Buteng - Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan bantuan Program Sekolah Penggerak (PSP). Program tersebut saat ini hanya diikuti oleh 2.500 sekolah yang tersebar di 111 kabupaten/kota.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh kadis PK Buteng Abdullah usai menggelar pertemuan dengan seluruh kepala sekolah (KS) di Buteng mulai dari PAUD, SD dan SMP/sederajat yang di hadiri oleh kepala LPMP Sultra di Aula SMPN 3 Lakudo.
Buton Tengah saat ini telah masuk dalam program sekolah penggerak. Dari 514 Kabupaten/kota se Indonesia di pilih 111 kabupaten kota untuk menjalankan program tersebut
Abdullah saat ditemui usai menggelar pertemuan, Untuk Sultra yang dapat program ini hanya 3 kabupaten saja pertama Kolaka utara, Buton dan Buton Tengah, saat ini Kementerian sedang melakukan seleksi kepala sekolah di seluruh kabupaten/kota terhitung sejak 8 Februari hingga 6 Maret.
"Nanti yang akan diseleksi itu adalah KS nya. Jika lulus, KS bersama guru dan pengawas sekolah akan mendapatkan penguatan SDM melalui pelatihan khusus yang disediakan oleh Kemendikbud," Kata Abdullah ditemui Rabu (10/02/2021).
Sehingga dengan hadirnya sekolah penggerak, masih kata Abdullah, diharapkan dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah khususnya Buton Tengah.
"Gambaran akhir dari sekolah penggerak secara umum itu yakni, hasil belajar diatas level yang diharapkan, lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan serta pembelajaran berpusat pada murid," terangnya.
Yang jelas sekolah penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mewujudkan profil pelajar pancasila yang diawali dengan SDM yang unggul yakni KS dan gurunya, Saat ditanya berapa jumlah kuota yang di berikan oleh pusat ke provinsi Sultra terkait sekolah penggerak, Abdullah, menyampaikan bahwa tergantung kementerian.
"Jadi kalau kuota sekolah penggerak nanti tergantung kementerian berapa mau dikasih. Misal nanti Sultra di kasih 10 sekolah, maka kuota tadi akan dibagi 3 Kabupaten/kota (kolaka utara, Buton dan Buton Tengah)," katanya lagi.
Abdullah, menyampaikan bahwa program sekolah penggerak merupakan komitmen daerah di bawah kepemimpinan H Samahuddin untuk memajukan pendidikan di Buton Tengah (Buteng). Hal itu di tandai dengan kesiapan pemda Buteng dalam hal penyediaan anggaran serta mengeluarkan kebijakan daerah untuk tidak melakukan mutasi kepada KS dan guru.
"Pemda telah teken MoU dengan Kemendikbud tentang program ini, olehnya untuk anggarannya pemda telah menyiapkan. Kemudian dalam program ini, daerah juga mengeluarkan kebijakan untuk tidak memutasi KS dan guru di sekolah penggerak selama 4 tahun guna mengetahui program yang berjalan," Tutupnya. (Dzabur Al-Butuni)